Kawan, telahkah kau sadari?
Tak terasa hampir satu tahun berlalu bagai daun tertiup angin. Sudah hampir
satu tahun kita hidup bersama. Semua aktivitas kita jalani bersama-sama. Pergi
ke sekolah berasama, belajar bersama, asam manis kita jalani bersama. Segalanya
kita lakukan bersama pagi-siang-sore-malem-pagi-…. Pertengkaran yang TELAH kita
hadapi, caci-maki, gossip hingga miss communication telah berlalu begitu saja
hampir satu tahun ini.
But….
BUKAN
SEPERTI ITU PERTEMANAN YANG SEBENARNYA!
Ingatkah
kalian kawan, sudah berapa banayak lembar foto tentang kita? Berapa memori yang
sudah kita habiskan? Tak terhitung kawanku ternyata. Did you know? Semua foto
yang terekam oleh memori adalah senyuman kita. Candatawa kita. Bukan orang lain
yang terekam didalamnya, semua yang terekam adalah tetntang kita! Jika kita flashback begitu banyak moment yang
terekam oleh memori kita lewati dengan senyuman dan kebahagiaan kita
bersama-sama. Ketika ku buka album yang penuh warna cerah ku tersenyum-senyum
melihatnya. Tetapi ketika ku melihat detik-detik ini ku ingin memeluk kalian
dan menanggis. TERNYATA, apa yang telah kita lakukan itu adalah PALSU. Kenapa
kalian hanya memberikan senyuman kalian didepan kamera saja? But, dibelakang?
Apa yang kalian lakukan? Bahkan aku tak tau harus melakukan apa untuk menghentikan
semua ini. I’m confused friend. So help to finished this “BIG PROBLEM”.
Someday,
ku dapati sungai dekat lapangan besar. Ku pandangi penuh hingga mata
merah-panas-meneteskan air mata. Ku melihat arus yang begitu kencang terdengar
suara aurs hingga menusuk selaput gendang telingaku. Terdapat batu yang amat
besat diantara sungai. Semakin terdengar suara derasnya arus air yang terbentur
oleh batu tersebut. Membuat tulang-tulangku berdiri sejenak. Sepintas terpikir
olehku ketika hidupnya begitu indah, damai tentram, nyaman dan mulus tiba-tiba
datang badai besar melanda kenikmatan yang kita dapati, semakin terenyuhku
melihat arus yang begitu derasnya. Dari situ ku menemukan jalan permasalahan
yang ku alami.
Kini
detik-detik UAS, Allah memberi cobaan pada kita. Seperti apa yang dikatakan
Allah “Allah akan mengangkat derajat
seseorang, ketika hamba-Ku berhasil melewati cobaan yang telah-KU berikan” so,
ketika kita mendapat masalah yang dapat dikatakan kecil maka bersabarlah karena
itu belum seberapa dari cobaan yang dialami oleh para nabi-nabi kita. Kan
mereka nabi, beda dong ama kita, mereka udah diberi kekuatan sendiri untuk
menghadapi cobaan itu?! Ya memang mereka berbeda, Allah memberika cobaan kepada
para nabi, rasul dan sahabat-sahabatnya untuk menguji kekuatan kesabaran dan
keteguhan keimanan mereka dan juga Allah telah memberikan contoh kepada kita
bagaimana kita menyikapi masalah yang kita hadapi, apalagi masalah pertemanan
yang kita SEBENERNYA dapat mengatasinya sendiri. Allah memberikan contoh kepada
kita lewat para nabi, sahabat-sahabat rasul dan Rasulullah.
Allah
berkata kepada hamba-Nya “Allah tidak
akan memeberikan cobaan yang melewati batas kemampuan hambanya”. Tetaplah
semangat!!
Clover-BigOnLove
Tidak ada komentar:
Posting Komentar